Kamis, 22 September 2011

Review 1



Review Analisis Lokasi dan Pola Ruang
Teori lokasi merupakan suatu teori yang dikembangkan untuk memperhitungkan pola lokasi kegiatan-kegiatan ekonomi dengan cara yang konsisiten dan logis.
Lokasi dalam ruang dibedakan menjadi dua yaitu :
1.       Lokasi Absolut   : Merupakan lokasi yang berhubungan dengan posisi menurut koordinat garis lintang dan garis bujur (letak astronomis) dan juga geografisnya. Lokasi absolut suatu tempat dapat diamati pada peta.
2.       Lokasi Relatif      : Merupakan lokasi suatu tempat yang berhubungan terhadap kondisi wilayah lain yang berada disekitarnya.
Beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam melokasikan sesuatu, antara lain:
·         Letak lokasi menentukan juga terhadap berbagai hal, baik itu pendistribusian, jarak dari bahan mentah dan juga biaya yang dikeluarkan.
·         Nilai Lokasi sebaiknya dekat dengan tenaga kerja yang dibutuhkan.
·         Jenis kegiatan yang akan dilakukan juga berhubungan dengan letak lokasi, yaitu berhubungan dengan konsumen yang dituju.
·         Kondisi fisik lokasi menentukan dalam hal keamanaan dan ketahanan bangunan yang didirikan.
·         Sistem sosial masyarakat mencakup bagaimana kondisi lingkungan sekitar lokasi yang akan digunakan.
Apabila keputusan yang diambil tergesa-gesa dan kurang informasi maka dapat mengakibatkan tidak efisien dalam segala hal, dibidang ekonomi dalam hal biaya tentunya membutuhkan biaya yang lebih daripada seharusnya. Jarak yang ditempuh juga mempengaruhi biaya, apabila lokasi tidak tepat maka akan membutuhkan banyak biaya untuk transportasinya. Dalam hal penyerapan tenaga kerja juga tidak maksimal.
Masalah lokasi menyangkut dua hal:
·         Fungsional          : siapa saja yang terlibat dalam (individu, keluarga, Rt/Rw, perusahaan, industri, atau negara).
·         Areal                     : seberapa besar cakupan wilayah yang dibutuhkan (ruangan, gedung, lingkungan, kota, metropolis, provinsi, negara atau global).
Sistem ekonomi merupakan dasar dalam analisis lokasi karena pertumbuhan ekonomi wilayah merupakan resultante dari berbagai faktor. Ukuran yang umum digunakan untuk menggambarkan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah adalah pertumbuhan produk domestik regional bruto (PDRB) dari wilayah yang bersangkutan. Pada dasarnya pertumbuhan ekonomi suatu wilayah akan mendorong perubahan yang meningkat pada permintaan lahan untuk berbagai kebutuhan, seperti pertanian, industri, jasa dan kegiatan lainnya.
 Pada teori lokasi model yang berkembang pada awalnya berupa konsep dasar yaitu:
·         Biaya transportasi
Biaya transportasi menurut Weber tergantung dari dua hal pokok yaitu bobot barang dan jarak yang harus ditempuh untuk mengangkutnya.  Apabila jaraknya dekat tentu akan meminimalkal biaya yang dikeluarkan.
·         Jarak
Merupakan jangkauan lokasi yang ada dengan konsumen yang dituju, apabila jarak yang terlalu jauh maka juga akan menurunkan konsumen yang tidak bisa menjangkaunya.
Cakupan teori lokasi
·         Lahan pertanian dan guna lahan kota berdasarkan teori Von Thunen yang mencoba mencoba untuk menerangkan berbagai jenis pertanian dalam arti luas yang berkembang disekeliling daerah perkotaan yang merupakan pasar komoditi pertanian tersebut. Ia berpendapat bahwa bila suatu laboratorium dapat diciptakan berdasarkan atas tujuh asumsi, maka daerah lokasi jenis pertanian yang berkembang akan mengikuti pola tertentu. Berdasarkan Burges menekankan pada factor jarak mutasi ketempat kerja dan tempat belanja merupakan factor utama dalam tata guna lahan diperkotaan. Homer Hoyt menyimpulkan bahwa jaringan transportasi mampu memberikan jangkauan yang lebih tinggi dan ongkos yang lebih murah terhadap kawasan lahan tertentu.
·         Tempat pemusatan berdasarkan teori  Christaller yaitu  pusat-pusat pelayanan cenderung tersebar di dalam wilayah menurut pola berbentuk heksagon (segi enam). Keadaan seperti itu akan terlihat dengan jelas di wilayah yang mempunyai dua syarat: (1) topografi yang seragam sehingga tidak ada bagian wilayah yang mendapat pengaruh dari lereng dan pengaruh alam lain dalam hubungan dengan jalur pengangkutan, (2) kehidupan ekonomi yang homogen dan tidak memungkinkan adanya produksi primer, yang menghasilkan padi-padian, kayu atau batu bara.
·         Lokasi industri berdasarkan pada teori Alfred Weber yang menyatakan bahwa penentuan lokasi industri ditempatkan di tempat-tempat yang resiko biaya atau ongkosnya paling murah atau minimal (least cost location).

Sumber:
Anonim. 2010. Teori lokasi. http://elearning.upnjatim.ac.id. Diunduh, 8 September 2011.
Saraswati, Ratna. 2011. Teori, Konsep, Metode, dan Teknik Analisis Dasar Geografi Ekomoni. http://repository.ui.ac.id. Diunduh, 8 September 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar