Kamis, 22 September 2011

Review 2



REVIEW ANALISIS LOKASI DAN POLA RUANG
Teori Lokasi Von Thunen (Johann Heinrich Von Thunen (1783 – 1850))
J.H Von Thunen ialah seorang ahli ekonomi pertanian dari Jerman yang pada tahun 1826-1850 mengeluarkan teori yang tertuang dalam buku Der Isolirte Staat. Von Thunen adalah orang pertama yang membuat model analitik dasar dari hubungan antara pasar, produksi, dan jarak. Teori Von Thunen mulai dikenal sejak abad ke 19. Dia menjelaskan teori berdasarkan pengamatan di daerah tempat tinggalnya yang menggunakan tanah pertanian sebagai contoh kasusnya. Model Von Thunen mengenai tanah pertanian ini dibuat sebelum era industrialisasi. Dia menggambarkan bahwa perbedaan ongkos transportasi tiap komoditas pertanian dari tempat produksi ke pasar terdekat mempengaruhi jenis penggunaan tanah yang ada di suatu daerah. Teori ini memperlihatkan jarak tempuh antara daerah produksi dan pasar. Dasar pemikiran yang dipakai ialah tanah harus dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga menghasilkan sewa yang tinggi.
Penggunaan lahan antar satu kota dengan kota yang lain memang berbeda, namun pada saat ini pusat kota cenderung didominasi oleh kegiatan perdagangan dan jasa. Sedikit keluar dari pusat kota diisi oleh kegiatan industri kerajinan dan perumahan biasa, untuk perumahan yang mewah umumnya mengambil lokasi di pinggir kota karena mengutamakan kenyamanan. Untuk industri besar berada diluar kota karena pemerintah melarang adanya industri besar yang berpolusi berada di dalam kota. Perkembangan teori Von Thunen ialah bahawa harga tanah tinggi berada di pusat kota  tapi akan makin menurun apabila semakin menjauh dari pusat kota, harga tanah juga makin tinggi pada jalan-jalan utama. Itulah yang terjadi pada lahan yang ada di daerah perkotaan mengenai sewa atau beli lahan. Kelangkaan lahan dikota-kota besar dapat ditunjukan oleh banyak sekali toko-toko yang terletak dipusat kota denagn biaya sewa atau beli yang lebih mahal dari daerah yang jauh dari pusat kota, dan harga lahan di pusat kota selalu naik mengikuti perkembangan yang terjadi dari tahun ke tahun.
Dalam teori Von Thunen terdapat 7 asumsi yang dikeluarkan dalam uji laboratoriumnya :
1.       Terdapat suatu daerah terpencil yang terdiri atas daerah perkotaan denagn daerah pedalamannya dan merupakan satu-satunya daerah pemasok kebutuhan pokok yang merupakan komoditi pertanian – isolated stated
2.       Daerah perkotaan tersebut merupakan daerah penjualan kelebihan produksi daerah pedalaman dan tidak menerima penjualan hasil pertanian dari daerah lain – single market
3.       Daerah pedalaman tidak menjual kelebihan produksinya ke daerah lain kecuali ke daerah perkotaan – single destination
4.       Daerah pedalaman merupakan daerah berciri sama dan cocok untuk tanaman dan peternakan dataran menengah
5.       Daearah pedalaman dihuni oleh petani yang berusaha untuk memperoleh keuntungan maksimum dan mampu untuk menyesuaikan hasil tanaman dan peternakannya dengan permintaan yang terdapat di daerah perkotaan - maximum oriented
6.       Satu-satunya angkutan yang terdapat pada waktu adalah angkutan darat berupa gerobak yang dihela oleh kuda - one moda transportation
7.       Biaya angkutan ditanggung oleh petani dan besarnya sebanding dengan jarak tempuh. Petani mengangkut semua hasil dalam bentuk segar – equidistant
Berdasarkan teori asumsi tersebut Van Thunen membuat kurva hubungan sewa tanah dengan jarak sewa ke pasar sebagai berikut :
sewa tanah

  
0                                                                  jarak dari pasar
Dari kurva diatas dapat dilihat bahwa harga sewa paling mahal berada pada pusat pasar, dan harganya semakin rendah apabila semakin jauh dari pasar.
Dalam teori Von Thunen ini, terdapat beberapa asumsi yang sudah tidak relevan lagi, diantaranya :
1.       Jumlah pasar
Di daerah pengamatan tidak hanya ada 1 pasar pusat, tetapi 2 pusat dimana petani dapat menjual komoditinya.
2.       Topografis
Kondisi topografis dan kesuburan tanah tidak selalu sama, pada dasarnya kondisi ini selalu berbeda untuk tiap-tiap wilayah pertanian, jadi untuk hasil pertanian yang akan diperoleh juga akan berbeda pula.
3.       Biaya transportasi
Keseragaman biaya transportasi ke segala arah dari pusat kota yang sudah tidak relevan lagi, karena tergantung dengan jarak pemasaran dan bahan baku dengan kata lain tergantung dari biaya transportasi itu sendiri (baik transportasi bahan baku dan disribusi barang).
4.       Petani tidak semata-mata ‘profit maximization’
Petani yang berdiam dekat dengan perkotaan mempunyai alternative komoditas pertanian yang lebih banyak untuk diusahakan. Sedangkan petani yang jauh dari perkotaan mempunyai pilihan lebih terbatas.

Sumber :
Anonim. 2008. Teori Lokasi Modern. http://www.geografiana.com. Diunduh, 10 September 2011.
Anomim. 2009. Teori lokasi menurut Von Thunen. http://www.cafeilmu.com. Diunduh, 10 September 2011.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar